19 Juni 2020

Ketika Iman tidak Dijadikan Sandaran dalam Menjalankan Sebuah Profesi

Dark Towers mengisahkan tentang perjalanan Deutsche Bank dari  sebuah bank nasional yang hanya melayani kebutuhan transaksi keuangan warga negara Jerman hingga menjadi bank raksasa berskala global dengan cabang di 70 negara dengan jumlah karyawan lebih dari 100.000.

Bank ini  meroket setelah membuka divisi yang melayani jual beli transaksi  derivatif yang dikomandani oleh banker kenamaan dari AS yang bernama Edson Mitchell yang berasal dari  Merrill Lynch. Edison membawa rekan-rekannya di Merrill Lynch untuk membesarkan divisi yang dibentuknya.

Karakter Edison agresif dan menekan bawahannya yaitu para trader untuk tidak terlalu konservatif ( prudent) dalam melakukan trading menjadikan lantai trading ibarat Las Vegas yang bisa  membawa keuntungan besar sesaat atau kebangkrutan.
Budaya ini  berlangsung terus menerus dan  "fraud" terus terakumulasi.

Edson tidak  mengisi jalannya cerita sampai akhir karena ia tewas dalam penerbangannya pesawat carteran yang akan membawanya ke  rumah orang tuanya. Meskipun Edson telah tiada, akan tetapi  praktik fraud tersebut masih berjalan di divisinya, disamping  itu  juga praktik-praktik warisan sebelum ia masuk seperti penggelapan pajak dan praktik pencucian uang yang dilakukan oleh negara-negara dengan pemimpin yang korup.

Federal Reserve dan FBI sebenarnya telah lama mengetahui adanya ilegal  transaction tersebut, namun setiap permintaan untuk melakukan klarifikasi selalu tidak mendapatkan tanggapan serius dari  para pimpinan puncaknya.

Bill Broeksmit, orang kepercayaan Edson sejak dari Merrill Lynch, dialah yang mengomandani divisi yang menjalankan berbagai transaksi-transaksi janggal tersebut. Bill dan Edson bukanlah seorang kriminal, namun mereka adalah dua orang yang berambisi tinggi untuk mencapai kesuksesan dengan mempertaruhkan hal  yang besar. Bill adalah orang yang ingin lurus namun ketidakmampuannya membenahi organisasi membuat akhirnya ia melakukan aksi bunuh diri. Ia merasa malu apabila kejahatan perbankan yang dilakukan di divisinya selama ini  adalah dalam sepengetahuannya dan ia  tidak sanggup jika harus dicap sebagai kriminal.
Skandal lainnya yang terjadi di  divisi  Bill adalah penyaluran uang pinjaman masif kepada satu kelompok orang yang sekarang menjadi President AS yang tanpa  dilakukan due diligence yang benar. Semua masalah ini bermuara kepada ancaman bangkrutnya perusahaan raksasa keuangan ini yang jika tidak diatasi akan membawa bencana keuangan global kepada dunia. Krisis di  Deutsche Bank akhirnya tertangani perlahan-lahan namun menelan biaya yang besar, oleh Christian Sewing, CEO yang diangkat tahun 2018.

Pesan yang dapat diambil dari  cerita ini adalah apabila profesi tidak bersandar pada iman, maka apapun jalannya akan ditempuh untuk memuaskan kepentingan diri hingga pada akhirnya apabila menemukan masalah dan tidak menemui jalan keluar, bunuh dirilah jalan keluarnya. Selama skandal hitam berlangsung bebebrapa petinggi menyelesaikan masalahnya dengan cara ini.
Pesan kedua adalah sebuah organisasi harus diwadahi oleh tata kelola orgaanisasi yang transparan agar tidak ada divisi dan individu yang diistimewakan. Teknologi menjadi alat untuk mendukung proses transparansi di dalam perusahaan. Salah satu kendala terbesar untuk membenahi dan mengecek transaksi di Deutsche Bank adalah belum terhubungnya sistem informasi antar divisi, hingga penggelembungan yang terjadi baik  itu terhadap nilai aset maupun pinjaman yang disalurkan, masih dilakukan dengan manual dengan stone aged technology

Inilah yang dapat saya tangkap dari membaca buku ini.