11 Maret 2008

Jebakan Entrepreneur

Ambil skenario ini; anda sudah bekerja selama 20 tahun mulai dari
bawahan
yang paling rendah dan tidak diperhitungkan sampai menjadi seorang
leader
yang dihargai di kantor atau perusahaan tempat anda bekerja, dan
akhirnya
anda mempunyai tabungan yang cukup untuk memulai bisnis anda sendiri.

Banyak orang yang seperti anda. Sangat antusias dan penuh semangat
mengejar
peluang bisnis yang sedang booming dan membangun usaha milik sendiri.
Namun
sayang banyak pula yang gagal. Mengapa? Di bawah ini adalah berbagai
perangkap dan jebakan yang sering dihadapi dan biasanya menghinggapi
para
entrepreneur (pewirausaha) pemula.

Tidak independen

Hal ini biasanya terjadi pada entrepereneur yang berasal dari latar
belakang
korporat. Mereka biasanya terbiasa dengan lingkungan kerja yang
memiliki
struktur organisasi besar. Terbiasa memiliki berbagai sumberdaya
keuangan
dan sumberdaya manusia yang kuat. Yang harus diingat, bahwa menjadi
entrepreneur berarti anda memiliki dana yang sangat terbatas dan
kebanyakan
pekerjaan harus dikerjakan dulu sendiri.

Memilih pemodal yang salah

Kalau anda tidak memiliki dukungan dari kreditor besar seperti pemodal
ventura, maka bank adalah satu-satunya pemodal yang anda miliki.
Biasanya
bank perkreditan cukup «nyaman», namun kalau bank komersial besar
bisa
memberikan layanan yang lebih baik dan sepadan dalam perhitungan usaha
anda
maka tidak ada salahnya juga.

Tidak punya business plan

Ini penting, lebih penting, sangat penting. Anda mungkin hanya
ikut-ikutan
saja. Anda mungkin terpengaruh bujukan investasi dalam bisnis-bisnis
yang
anda sendiri tidak paham. Anda hanya termakan iming-iming hasilnya.
Kalau
anda tidak punya rencana sama sekali tentang bagaimana bisnis anda akan
beranjak, STOP, pikirkan lagi berbagai kemungkinan dan pilihan anda.

Tidak punya legal advice

Lagi, kalau anda memiliki corporate background, maka perusahaan anda
biasanya punya tim pengacara yang memadai untuk menangani berbagai
masalah
hukum sehingga anda tidak perlu menghadapinya. Sekecil apapun bisnis
yang
anda jalankan, anda mungkin memiliki resiko hukum yang harus ditangani.
Pertimbangkan untuk meng-hire seorang pengacara.

Terlalu banyak kebebasan

Ya, ini seperti bertentangan dengan poin pertama di atas. Coba saya
luruskan. Anda harus mempunyai setidaknya seorang ahli sebagai
pendukung
bisnis anda. Kalau anda perlu orang lagi maka rekrut mereka, atau
masukkan
mereka sebagai konsultan. Jangan berpura-pura tahu segalanya dan jangan
pernah mencoba melakukan segala sesuatunya sendiri (manajemen tukang
cendol). Kalau ini anda lakukan, maka anda hanya akan membebani diri
sendiri
sampai akhirnya menjadi tidak efektif.

-----
Nobody's perfect... But... I'm nobody...
Dhan
http://www.fundkitchen.com

Tidak ada komentar: